Minggu, 20 Mei 2012

Touring Tangerang

Liburan panjang, enakanya kemana yaa?? 4 hari lohh, untuk sebagian orang memilih menghabiskan liburan panjang dengan pergi ke atas alias puncak. Alhasil puncak pun padat merayap. Buat apa menghabiskan liburan panjang di jalanan yang ga bergerak-gerak kendaraannya. Dan untuk gue yang mengambil pendidikan tinggi sabtu minggu hanya bisa berlibur 2 hari doang yaitu kamis dan jumat. Oh thanks indosat sudah membuat liburanku semakin banyak. :D

Udahan dulu terima kasih nya, kita kembali ke topic liburan. Sebelum liburan tiba sih ada rencana mau ke tangerang, main-main ke rumahnya (isengin keponakan nya). Tapi karena ada beberapa masalah, sebelumnya berniat buat batalin rencana itu. Tapi memang lagi hoki sih gue, si dia mengundang gue ke acara keluarganya bersama kakak nya, kaka iparnya, keponakannya. Rame banget serasa di rumah sendiri, dengan sikap keluarganya yang welcome banget. Gue pun merasa hangat seperti di berada rumah sendiri yang memang rame.

Kami sekeluarga *eh blm jadi keluarga deh, gue bersama keluarganya konvoi mengendarai motor menuju Tanjung Kait yang letaknya di utara Tangerang. hmm (baru tau sih di tangerang ada pantai) :p
Ya itulah sisi lain tangerang, tapi ga di Tangerang ga di Jakarta sama aja pantainya. Yang berbeda adalah perjalanan menuju pantai nya. Gue serasa pergi ke luar kota (*emg lagi diluar kota sih), merasakan permainya sawah yang menghampar di sepanjang perjalanan menuju Tanjung Kait untuk wisata kuliner ikan bakarrr...yummy. Pokoknya bisa kumpul ditengah keluarganya merupakan moment yang ga bisa dah dilupain, walau akan banyak kenangan-kenangan yang akan dibuat lagi esok dan esok hari.

Becengkrama dengan keluarga besarnya sangatlah menyenangkan, aku pun heran karena sikapku yang tidak lagi canggung, gue berbaur dengan mereka hingga Ashar pun tiba. Cerita seru dengan keluarganya hari ini kami sudahi, karena kami ada acara lagi yang harus kami datangi. Disela-sela berlibur dengan keluarganya, dia pun mengajakku menemui teman SMP nya di Tanjung Pasir. Aku menyanggupinya, karena aku ingin hari ini menjadi harinya gue untuk kenal dengan orang-orang terdekatnya. Sungguh suatu kehormatan di undang ke acara keluarga besarnya dan dikenali dengan salah satu sahabat baiknya kala SMP.


                                at Tanjung Pasir dengan teman SMP nya

Hari pun semakin malam, itu tandanya liburan touring Tangerang hari ini akan segera berakhir. Dingin pun semakin menusuk tulang, karena angin malam kala itu sangatlah kencang dan gue tidak menggunakan jaket tebal. Makan sego kucing di area Metropolis mall ciledug membuatku semakin mantap untuk menempuh perjalanan jauh menuju Jakarta. Kembali ke Jakartapun gue tidaklah sendiri, dia menyempatkan dirinya untuk membawaku kembali ke my sweet home menemui mama yang memastikan bahwa anaknya telah kembali dengan selamat. Ku kembali merasa bangga akan sikap perhatiannya terhadapku. Paadahal ku tahu perjalanan dari Tangerang tidaklah dekat, apalagi setelah menelusuri jalanan utara Kota Tangerang yang jaraknya kiloan meter. Buat Babeh, Terima Kasih atas Liburannya. \(**)/

Rabu, 16 Mei 2012

Kerikil Hidup

Pernahkan kamu mempunyai masalah dalam menjalani aktifitas sehari-hari? terhadap kerjaan, tanggung jawab, atau mungkin interaksi sosial ?

Bicara tentang masalah pasti tak lepas dengan bicara untuk menyelesaikannya. Hidup memang tak seindah taman bunga yang tampak dari atas dia terlihat indah, padahal di dalamnya para tumbuhan itu berjuang hidup dengan berebut makanan di dalam tanah untuk membuat dirinya agar tetap hidup dan mengeluarkan keindahannya untuk dapat makhluk lain nikmati. Tidak semulus jalan tol yang di tengah perjalanan terdapat kerikil-kerikil kecil yang terkadang dapat mengakibatkan kecelakaan besar bagi para penggunanya. Nah, begitulah ilustrasi tentang roda kehidupan yang tidak selamanya berjalan mulus. Tiap makhluk hidup pasti tak lepas dari masalah, masalah yang membelenggu kegiatan kita. Baik masalah kecil ataupun masalah besar, semua itu bisa menjadi pengganggu hidup atau pun sebagai tantangan hidup. Semua itu tergantung dari masing-masing kita menyikapinya.

Bagi seseorang yang bijak masalah merupakan tantangan hidup, merupakan proses pendewasaan diri, dimana kondisi membuat kita untuk berpikir. Semoga saja dalam berpikir itu akan keluar pikiran-pikiran bijak yang tidak membuat masalah itu semakin luas. Menurut Richard Carlson masalah adalah tempat terbaik untuk berlatih agar hati tetap terbuka karena masalah adalah bagian dari kehidupan kita. Jadi tidak perlu takut jika masalah mendekati kita, karena masalah memang melekat pada kita. Bukan parasit melainkan batu lompatan untuk kita berpikir menuju kedewasaan.

Dan ketika ada sebuah rasa bersalah membuat jiwa anda terbelenggu maka bicarakanlah maka rasa itu akan pergi. Seperti halnya lagi jalan tol, jika pengguna membicarakannya ke dinas kebersihan jalan tol maka kerikil-kerikil itu akan dibersihkan dari jalanan yang mulus itu. Jadi janganlah kita memendam masalah-masalah yang ada dibicarakan jika anda tak mampu lagi menyimpannya, agar tidak menjadi pengahalang besar anda dalam menjalani keseharian ini. Tetap menatap kedepan, jalani dan hadapi masalah itu, dan hujan pun akan menyapu debu-debu itu.

Rabu, 09 Mei 2012

Especially

Kamu datang tiba-tiba,
Tanpa pernah aku perkirakan,
Kamu menghampiriku,
Tanpa pernah terpikir olehku,

Belum lama kumengenalmu,
Kamu menjauhiku,
Belum lama ku menyayangimu,
Kamu menghilang dariku..

Dear My wallet,
dimana kamu??
semoga kau ga keluar dari loker kecilku,

Dear My Especially
Janganlah menghilang dariku,,
Teruskan didalam genggamanku..

Sabtu, 05 Mei 2012

Malam

Malam ini langit bagaikan hati ku yang dirundung asa.
Walau di luar kutampak tenang.
Tapi di dalam kumerasa gundah gulana.

Malam,
Kumerasakan hawamu yang sama denganku.
Tetapi malam, kamu beruntung karena telah melepas awan mu melalui hujan.
Yang rintiknya sampai ke wajahku.
Kamu beruntung malam telah melepas segalaya dengan lega.

Malam,
Ku berharap aku bisa sepertimu
Melepas segala kegundahan ini bersama lewatnya hari ini

Dan ketika matahari telah menyinari wajahku
Kuberharap bibirku akan tersungging dengan indahnya.

Selasa, 01 Mei 2012

Diam

Diam,
Diamku ini bukan karena ku tak peduli kepadamu
Diamku ini bukan karena ku benci kepadamu
Diamku ini bukan karena apa yang dilakukan olehmu
Tapi diamku ini adalah karena diammu

Bukan nya ku tak peduli kepadamu 
Tapi ku hanya berpikir aku harus bagaimana kepadamu
Terkadang aku pun tak tahu apa yang ada dipikiranmu
Dan terkadang ku takut kalo aku salah kepadamu

Diamku ini hanya diam dalam bibir
Yang sejatinya diamku ini membuat hati ini terus bertanya
Sungguh dalam diam aku mencintaimu
Dalam diamku ini hatiku merasa takut jauh darimu

Dalam diam izinkan aku untuk tetap mengagumimu
Dalam diam izinkan aku untuk tetap menyayangimu
Dalam diam izinkan aku untuk tetap mengasihimu
Dalam diam izinkan aku untuk tetap melihat senyum termanismu

Dalam diamku, ku hanya berharap 
Semuanya yang ada pada dirimu akan baik-baik saja