Rabu, 19 Maret 2014

Home Sweet Home

Januari 2014 merupakan hari pertama ku hidup berdua menempati rumah baru. Setelah acara syukuran pada tanggal 24 Januari 2014 resmi lah sudah rumah ini kita tempati. Banyak hal yang harus kita persiapkan untuk menempati rumah baru. Mulai dari memikirkan rencana peletakan perabot, dilanjut lagi mengisi rumah dengan segala macam pernak-perniknya dan kita juga masih harus memindahkan lemari-lemari yang ada di Karawaci ke rumah baru, padahal kata orang "kalo lagi hamil pantangan untuk pindah, takut anaknya ga gede-gede", tapi dengan membaca bismillah cukuplah bagiku untuk meyakini semuanya akan baik-baik saja, Aku tetap sehat dan si dede juga akan selalu dalam keadaan sehat selalu. Padahal pada prinsipnya mitos ini mungkin berkembang dengan alasan bahwa si ibu tidak boleh terlalu capek saat pindahan sehingga si ibu harus memastikan bahwa kandungannya dalam kondisi sehat. Dan sampai saat ini Alhamdulillah kandunganku sehat selalu.

Terus nih menurut saya pindahan rumah ke rumah baru itu seru, dengan isi rumah yang masih sangat kosong, kita pun berkesempatan mengisinya dengan barang-barang yang dibutuhkan. Memikirkan letak, ukuran, dan barang apa yang cocok, cukup menguras pikiran sih untuk yang satu ini. Berpikir untuk memaksimalkan tempat yang sedemikian menjadi tempat tinggal yang nyaman, bersih, dan selalu rapi.

Menurut pemikiran kami berdua, rumah itu cukup di isi perabot seperti kitchen set, mesin cuci, kulkas, tv, lemari, dan rak sepatu, sisanya hanyalah serangkaian pernak-pernik sebagai hiasan. Terus keseruan belanja perabot ini memberikan beberapa kondisi, kondisi seneng, bete, dan lain sebagainya lah. Namanya juga mikir berdua pasti ada aja yang disuka dan tak disuka tapi inilah hidup ga harus datar aj kayak triplek, yang kyk asbes pasti lebih seru bergelombang gitu deh.. *apaan sih*

Minggu lalu kami berdua mencoba untuk mencari kulkas pol*tro* belleza sebelumnya si sudah survei dengan harga sekian, tetapi tiba-tiba waktu datang kembali harganya melonjak tajam, padahal dollar ga lagi melonjak naik, alhasil kami beralih untuk mencari mesin cuci, waktu setengah jam tidaklah cukup untuk berpikir menentukan posisi dan jenis mesin cuci apa yang cocok untuk kondisi kita. Alhasil kami memilih mesin cuci front loading, "amazing" kata ku. Ku bisa juga berpikir untuk memilih mesin cuci yang satu ini, satu langkah menuju pembukaan jasa laundry . hihi.. Sebenarnya bukan hanya itu saja yang menjadi pertimbangan kami memilih mesin cuci jenis ini, selain hadiahnya blender phillips, listrik di rumah yang pascabayar membuat kami harus irit-irit nih dalam menggunakan listrik untuk mesin cuci dan mesin air. Sehingga berdasarkan kesepakatan kita memilih mesin cuci ini, walaupun budgetnya lebih banyak di muka.

Terus bulan ini kami harus memikirkan cara untuk membeli kulkas yang kita pingin dari dulu. yang pasti sekarang hanya menyiapkan budget untuk membeli kulkas, tiap bulan selalu berpikir keras, gaji belum di tangan tapi alokasinya sudah terstruktur sekali :)) semoga kami bisa mendapatkannya Ya Allah, amiin,

Apalah arti isi rumah dengan perabot, tanpa ada yang mengisinya dengan lantunan Qur'an, menjadi Keluarga yang Qur'ani adalah impian kami. Semoga dengan diberikannya kita kesempatan untuk tinggal berdua dan jauh dari orangtua kita mampu membangun keluarga yang memberikan kesejukan dan keberkahan untuk kita dan sekeliling kita.