Jogja,, Tomorrow I will

Menghitung jam menanti detik-detik pergantian hari, dari hari selasa menjadi hari rabu. Sebenarnya ini tidak boleh dilakukan. Karena menunggu hari esok adalah hal yang dapat membuat waktumu terbuang dengan sia-sia. "Jangan menunggu petang datang jika engkau berada di pagi hari, jangan menunggu malam tiba jika anda berada pada waktu petang". Inti nya sih manfaatkanlah hari ini waktu yang di miliki untuk hal-hal yang bermanfaat. Tapi saya tak sabar menanti hari esok tiba, di mana saya akan terbang ke Jogja yang memang menjadi tempat pertama yang ingin saya kunjungi di tahun Naga air ini. Seperti yang telah ada pada postingan sebelumnya, "What will I to do?", dipostingan itu saya menyelipkan beberapa resolusi yang ingin saya capai di tahun ini. Dan pada resolusi ke-3 Journey to Jogja adalah angan-angan yang Insya Allah akan menjadi kenyataan esok hari. "Ya Allah, izinkan saya menginjakkan kaki di tanah Jogja". Amiin.

Seperti yang saya sebutkan di postingan sebelumnya tercapainya resolusi untuk menginjakan kaki di Jogja adalah salah satu kado terindah sepanjang hidup. "Kesabaran tiada batas is my sugest of my mind, for waiting the best time". Dan saat tiba waktunya saya di izinkan ke sana, itu akan menjadi buah yang sangat manis. Seperti yang teman saya katakan "tanamlah kesabaran, sirami dengan ketulusan, rawatlah dengan kasih sayang, dan itu akan menghasilkan buah yang manis dari pohon kesabaran yang kamu tanam". Terima kasih for lightman yang sudah menanamkan arti kesabaran dalam diri ini.

And for my Jogja :p (Padahal jogja bukan punya gue). I will be come with smile in every moment. Semua ini akan menjadi kisah klasik untuk masa depan. Jogja jangan kecewakan saya tentang isi yang kau miliki dan semoga semuanya berjalan dengan baik. Sekali lagi, Izinkan saya menginjjakkan kaki ini di Jogja dan izinkan saya berkenalan dengan indahnya hamparan tanah nan megah di Jogja.Izinkan saya kembali ke Jakarta dengan senyum merona akan indahnya pesona yang kau miliki. Bismillahi tawakaltu 'alallah..