Rabu, 28 September 2011

My Journey to Get a Boyfriend part 2

 
♫ ♫ ♫ ♫ dasar kau keong racun baru kenal eh ngajak…♫ ♫ ♫ ♫(keongracun) ponsel saya berdering, "Halo ..." "Halo, Ci, aku punya berita untuk kamu, aku mau ngomong, Egi berciuman dengan seorang gadis di  Starbucks Mal Taman Anggrek ... Dia berciuman mesra dengan gadis lain ..."  "Ya aku tahu , Aku sudah memutuskan hubungan kita kok.. Dia hanya cowo bodoh, yang tidak tahu dengan siapa ia berurusan". “Apa? Kamu memutuskannya? Sejak kapan ? “ Suara Nicole begitu keras seolah-olah saya mendengar sebuah bom nuklir meledak”.  “Lima menit yang lalu”. “Beneran, aku baru saja melihat cowo tampan di depan mata”,  “Apa yang kamu bicarakan Ci?” “Apa yang kamu liat?” Maaf Nicole, aku harus pergi. Saya harus mendekati anak  cowo yang keren itu , bye. "

Teman saya, Nicole baru saja memberitahu saya bahwa dia melihat Egi berciuman mesra dengan seorang gadis. Tapi saya tidak peduli. Yang saya pikirkan adalah sekarang saya harus mendapatkan laki-laki yang yang saya liat tadi, mengenakan kemeja hitam dan celana panjang hitam dengan rambut yang keren. Dia begitu sexy dengan gaya gothic, dan dia mengingatkan saya pada kakak saya. Seseorang yang  suka memakai pakaian dengan gaya gothic. Gaya rambut dan stylenya adalah gaya gothic. Saya kebalikan dari kakak saya. idola saya adalah Paris Hilton, jadi saya suka memakai baju boneka bayi atau rok mini dengan tank top, dan tidak pernah melupakan sepatu hak tinggi. Bahkan warna rambut saya di pirang, rambut pirang keriting, tapi sekarang rambut saya lurus, tapi masih pirang. Itu membuat saya menjadi pusat perhatian.

Saya kira ini adalah hari keberuntungan saya. Hari ini saya ingin memutuskan hubungan dengan pacar saya, dan sekarang Sang Pencipta sedang berpihak pada saya. Saya dipertemukan dengan pria tampan dan sangat baik di jalan. Dan dengan sedikit usaha, saya yakin bahwa dia akan menjadi milik saya.

Pria tampan itu berjalan sangat cepat.  “Jangan remehkan aku”,  walaupun saya  memakai sepatu hak tinggi, saya bisa menyeimbangkannya. Ya, sudah 20 menit sejak aku mengikutinya dari Starbucks dan sekarang mau ke tempat parkiran mobil. Dia juga ke mobilnya. Chevy hitam itu adalah miliknya.

Sekarang, saya berada di Citos. Dari pengamatan saya sampai sekarang tampaknya ia ingin membeli beberapa CD dan pakaian. Dan sepertinya dia punya selera yang bagus dalam membeli barang. Rupanya, dia tidak tahu saya mengikutinya sejak tadi, dan saya mencoba untuk tidak membuat perhatian ke dia. Sekarang, ia berjalan ke cafe, yah ini kesempatan saya untuk  lebih dekat dengannya. Dia duduk dekat jendela dan selangkah demi selangkah aku berjalan menuju mejanya, tapi ketika aku berada 1 meter darinya, seseorang wanita mendekatinya dan duduk di sampingnya, kurasa orang ini temannya. Melihat itu, saya berjalan kembali ke meja saya. Saya kembali menunggu sampai ia sendirian lagi, beberapa menit kemudian itu tak kunjung terjadi malah ia langsung pergi bersama temannya menuju tempat parkir. Sesampainya di tempat parkir untungnya, ia dan temannya berjalan terpisah ketika mereka mendekati mobil mereka masing-masing.

Saya tidak tahu di mana dia akan berhenti yang saya tahu adalah sekarang saya di daerah dekat Permata Hijau, dan ketika ia berada di depan sebuah rumah besar, Ia menghentikan mobilnya dan memasuki rumah itu. Saya terus memantau pria itu dari kursi belakang mobil saya. Saya tidak mau kehilangan satu pandanganpun darinya.

Kemana saja kau cowok keren ? Sudah 30 menit. Kamu ga keluar-keluar”.  Tapi taka pa-apa saya rasa itu sebanding dengan apa yang akan saya dapatkan nanti. Saya sedang membayangkan bahwa saya berada pantai dengan anak itu, mengenakan bikini tentu saja, memegang tangan, dan mencari matahari untuk bersinar. Ia mulai memandang mata saya, dan kemudian Ia menciumku. Sekali lagi, saya baru ingat bahwa sekarang saya masih menunggunya di kursi belakang mobil saya tetapi ia tak kunjung keluar.

Saya melihat lebih dekat ke segala penjuru rumah itu. Sebuah rumah bagus dengan garasi besar. Ada juga taman dengan gazebo bulat di depan rumah. Ketika saya melihat ke pintu depan rumah itu, dan anak itu tengah berjalan keluar pintu gerbang dengan senyum lebar. Saya pikir ini kesempatan saya untuk memperkenalkan diri dan juga tentunya untuk mendapatkan info lebih tentangnya.

Dengan percaya diri, saya berkata, "Hai, saya Eci, bagaimana kabarmu? Mm ... I ever saw you in mall ... dan I think you look so cute and perfect ... dan I hope,  kita bisa menjadi teman baik, meskipun ", ia  terkejut kemudian ia tersenyum dan berkata," Terima kasih atas pujiannya, saya hargai itu. Nah, sebelum itu, saya ingin memperkenalkan seseorang terlebih dahulu ". “Aku tidak tahu apa yang ia ingin bicarakan.. Dia ingin memperkenalkan seseorang? " aarrrgghh Aku tidak membutuhkan siapa pun, aku hanya ingin kamu." Saya ingin mengatakan itu tapi saya membatalkan pikiran saya itu. Saat dia berbicara ia juga melihat pintu depan, "Sayang, keluar! Ada seorang gadis ingin berteman denganku "Beberapa saat kemudian., Seorang gadis manis dengan rambut merah keluar dari rumah besar itu. Tak ingin menimbulkan masalah apapun, saya berkata kepada pria itu, "Maaf, aku harus kembali pulang, bye." Aku melangkah keluarmenuju mobil saya dan menyegerakan diri pergi dari tempat itu.

I’m failed, but I’m won’t give up.  Ada banyak anak laki-laki perfect di luar sana. Jadi saya bisa berpetualang dalam perburuan saya untuk mendapatkan seorang pacar idaman. Hohoho. 


Sekian cerita pendek dari saya. Ikuti kisah selanjutnya tetap in my blog.
Simak
Baca secara fonetik

1 komentar: